Asas-asas perjanjian - Feel in Bali

Tuesday, May 28, 2013

Asas-asas perjanjian


Hukum perjanjian mengenal beberapa asas penting yang merupakan dasar kehendak pihak-pihak dalam mencapai tujuan, beberapa asas tersebut adalah sebagai berikut :
  1. Asas kebebasan : berkontrak setiap orang bebes melakukan perjanjian apa saja baik yang sudah diatur ataupun yg belum diatur dalm UU, tapi kebebasan tersebut ada batasnya, batasnya yakni :
·         Tidak dilarang uu
·         Tidak bertentangan dengan ketertiban umum
·         Tidak bertentangan kesusilaan
  1. Asas Pelengkap : asas ini mengandung arti ketentuan UU tidak boleh tidak diikuti, apabila UU menghendaki dan membuat ketentuan-ketentuan sendiri yang menyimpang dari ketentuan UU, tetapi dalam perjanjian yang mereka buat tidak ditentukan lain maka berlakulah ketentuan UU. Asas ini mengenai hak dan kewajiban pihak-pihak.


  1. Asas Konsensual : asas ini mengandung arti bahwa perjanjian itu terjadi sejak terjadinya kata sepakat (consensus) atara pihak-pihak pokok perjanjian. Sejak saat itu perjanjian mengikat dan mengakibatakan hukum. Dari asas ini dapat disimpulkan bahwa perjanjian yang dibuat itu cukup secara lisan saja sebagaimana penjelmaan dari asas manusia itu dapat dipegang mulutnya artinya : dapat dipercaya dengan kata-kata yang diucapkan. Tujuannya adalah adanya bukti lengkap mengenai apa yang mereka perjanjiakan.
  2. Asas obligator : asas ini mengandung arti bahwa perjanjian yang dibuat oleh pihak – pihak baru menimbulkan hak dan kewajiban saja belum pemindahan hak milik. Hak milik baru berpindah apabila dilakukan perjanjian yang bersifat kebendaan (zakeljike overeencomst) yaitu mealui penyerahan / lavering. Hukum perdata perancis tidak mengenal lavering. Misalnya perjanjian jual beli, saat itu hak millik akan berpindah secara langsung melalui lavering