Kasus II
Sistem
kasta yang ada di bali memang sampai sekarang masih eksis di masyarakat, namun
kelihatannya mulai melemah karena telah muncul berbagai criteria baru
terbentuknya stratifikasi sosial. Belakangan ini sistem kasta banyak
diperdebatkan dan kelihatan ada pandangan yang kontraversi terhadap hal
tersebut. Mereka yang kurang setuju dengan istilah kasta, menggunakan istilah
warna.
Analisis
buatlah analisis terhadap sistem
kasta/warna dengan menggunakan pendekatan fungsional dan pendekatan konflik.
Jawab
analisis :
Pendekatan
fungsional adalah suatu masyarakat yang terdiri dari kelompok atau individu
yang mempunyai posisi atau fungsi masing-masing dan antara satu dengan yang
lainnya saling bergantung atau berpengaruh. Anggapan dasar mengenai pendekatan fungsionalisme
structural menurut Talcott Parsons,
yaitu:
1.
Masyarakat sebagai suatu system yang saling berhubungan.
2.
Hubungan yang saling mempengaruhi tersebut bersifat ganda dan timbal balik.
3.
System sosial cenderung bergerak kearah equilibrium yang bersifat dinamis.
4.
Integrasi tidak akan bisa mencapai tingkatan yang sempurna tetapi setiap system
social akan berproses kearah sempurna.
5.
Perubahan yang terjadi di dalam system social pada umumnya terjadi secara
gradual, melalui penyesuaian-penyesuaian dan tidak secara revolusioner.
6. Perubahan sosial timbul atau terjadi melalui tiga macam kemungkinan yaitu :
6. Perubahan sosial timbul atau terjadi melalui tiga macam kemungkinan yaitu :
a.
Penyesuaian yang dilakukan oleh system social terhadap perubahan yang datang
dari luar.
b.
Pertumbuhan melalui proses diferensiasi structural dan fungsional.
c.
Penemuan-penemuan baru oleh anggota masyarakat.
7.
Factor utama dalam mengintegrasikan system sosial adalah konsensus diantara
anggota masyarakat mengenai nilai-nilai kemasyarakatan tertentu.
System social terbentuk dari interaksi social yang terjadi diantara individu yang tumbuh dan berkembang atas standar penilaian umum yang disepakati bersama oleh anggota masyarakat.
System social terbentuk dari interaksi social yang terjadi diantara individu yang tumbuh dan berkembang atas standar penilaian umum yang disepakati bersama oleh anggota masyarakat.
Dari
pendekatan fungsional diatas terhadap kasus 2 adalah kasta dibali memang masih
sangat melekat hingga sekarang karena sejak dari dulu hal tersebut sudah
dipercayai oleh masyarakat bali, namun dengan beriringnya waktu kasta tersebut
akan mengalami perubahan tergantung pengaruh dari luar dan adanya kesepakatan
bersama dari masyarakat itu sendiri.
Pendekatan Konflik
Dalam suatu
masyarakat terjadi suatu konflik atau persaingan baik yang disadari maupun
tidak , apabila konflik tersebut masih terkendali bisa menimbulkan suatu
perkembangan dalam masyarakat tersebut.
Pandangan
pendekatan konflik berpangkal pada anggapan :
1.
Setiap masyarakat selalu berada
dalam proses perubahan.
2.
Konflik selalu melekat pada diri
masyarakat.
3.
Dalam suatu masyarakat memberikan
memberikan sumbangan bagi terjadinya disintegrasi dan perubahan-perubahan
social.
4.
Masyarakat bisa berintegrasi atas
dominasi sejumlah orang atau kelompok.
Perubahan social oleh penganut pendekatan konflik dipandang sebagai gejala yang melekat dalam kehidupan setiap masyarakat dan bersumber dari factor-faktor yang ada dalam masyarakat. Perubahan social tersebut timbul dari kenyataan adanya unsur-unsur yang saling bertentangan dalam setiap masyarakat. Kontradiksi intern tersebut bersumber dalam kenyataan bahwa setiap masyarakat mengenal pembagian kewenangan atau otoritas secara tidak merata. Pembagian otoritas yang bersifat dikotomis, oleh para penganut pendekatan konflik dianggap menjadi sumber timbulnya konflik-konfllik social dalam setiap masyarakat. Melalui mekanisme pengendalian konflik social yang efektif, konflik-konflik social diantara berbagai kelompok kepentingan justru akan menjadi kekuatan yang mendorong terjadinya perubahan-perubahan social yang tidak akan mengenal akhir.
Perubahan social oleh penganut pendekatan konflik dipandang sebagai gejala yang melekat dalam kehidupan setiap masyarakat dan bersumber dari factor-faktor yang ada dalam masyarakat. Perubahan social tersebut timbul dari kenyataan adanya unsur-unsur yang saling bertentangan dalam setiap masyarakat. Kontradiksi intern tersebut bersumber dalam kenyataan bahwa setiap masyarakat mengenal pembagian kewenangan atau otoritas secara tidak merata. Pembagian otoritas yang bersifat dikotomis, oleh para penganut pendekatan konflik dianggap menjadi sumber timbulnya konflik-konfllik social dalam setiap masyarakat. Melalui mekanisme pengendalian konflik social yang efektif, konflik-konflik social diantara berbagai kelompok kepentingan justru akan menjadi kekuatan yang mendorong terjadinya perubahan-perubahan social yang tidak akan mengenal akhir.
Melalui
pendekatan konflik diatas terhadap kasus II yaitu adanya perbedaan pandangan/
atau adanya ketidak setujuan dengan
adanya kasta, yang dimana yang tidak setuju dengan istilah kasta menggunakan
istilah warna. Sehingga dari adanya konflik tersebut nantinya masyarakat akan
mengadakan penyesuaian, agar tidak terjadi konlik lagi terhadap maslah kasta.
Pendekatan fungsional dan pendekatan konflik tersebut akan menimbulkan sikap adaptasi yang mengarah pada suatu keharmonisan dalam masyarakat.
Pendekatan fungsional dan pendekatan konflik tersebut akan menimbulkan sikap adaptasi yang mengarah pada suatu keharmonisan dalam masyarakat.