contoh KASUS ETIKA LINGKUNGAN Peluang Pasar Baru - Feel in Bali

Thursday, February 21, 2013

contoh KASUS ETIKA LINGKUNGAN Peluang Pasar Baru


Pada tahun 1994, untuk menunjukkan keuntungan-keuntungan dari pemerintahan komunis, pemerintah Cina mengundang pemanufaktur mobil seluruh dunia untuk membuat rencana desain mobil untuk memenuhi kebutuhan populasinya yang padat. Satu gelombang kekayaan baru tiba-tiba menciptakan sejumlah besar keluarga kalangan menegah Cina dengan cukup uang untuk membeli dan merawat mobil pribadi. Cina siap bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan asing untuk menciptakan dan mengoperasikan pabrik-pabrik mobil di wilayahnya. Pabrik-pabrik ini tidak hanya memproduksi mobil untuk persediaan pasar internal Cina, namun juga membuat mobil-mobil untuk ekspor ke luar negeri dan yang pasti mampu menghasilkan ribuan lapangan kerja baru. Pemerintah Cina mensyaratkan bahwa mobil baru yang akan diproduksi harganya harus lebih dari $5000, berukuran kecil, cukup untuk keluarga dengan satu anak, cukup kuat untuk bertahan melewati jalanan Cina yang terbilang kurang baik, tidak hanya menghasilkan polusi, menggunakan suku cadang yang sebagian besar buatan Cina, dan diproduksi melalui perjanjian kerja sama antara Cina dengan perusahaan asing. Para ahli mengantisipasi bahwa pabrik-pabrik baru ini tidak akan banyak menggunakan otomatisasi, namun menggunakan teknologi padat karya agar bisa memanfaatkan tenaga kerja Cina yang murah.  
Pasar Cina merupakan peluang yang sangat baik bagi General Motors, Ford, dan Chysler, serta perusahaan-perusahaan mobil terkemuka di Jepang, Eropa, dan Korea. Dengan populasi 1,2 miliar jiwa dan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tahun hampir dua digit, Cina memperkirakan bahwa dalam 40 tahun ke depan, antara 200 sampai 300 juta kendaraan bermotor akan dibeli oleh warga Cina. 
Namun demikian, kalangan pecinta lingkungan menentang keinginan pemanufakturan mobil untuk menjawab panggilan pemerintah Cina. Menurut mereka, pasar energy dunia, khususnya minyak, sebagian besar didasarkan pada fakta bahwa Cina, dengan populasinya yang besar, menggunkan tingkat energi yang relatif sedikit. Pada tahun 1994, konsumsi minyak per individu di Cina hanya seperenam Jepang, dan seperempat Taiwan. Jika konsumsi di Cina naik hanya dalam tingkat sedang sekalipun seperti tingkat konsumsi di Korea Selatan, maka Cina akan mengkonsumsi dua kali jumlah minyak yang dikonsumsi Amerika Serikat. Saat ini, Amerika mengkonsumsi seperempat persediaan minyak tahunan dunia, dan sekitar separuhnya diimpor dari negara lain. 
Seberapa pun bebas-polusinya deain mobil baru tersebut, pengaruh kumulatif terhadap lingkungan dari semakin banyaknya mobil di dunia tidak akan bisa dihindari. Bahkan mobil-mobil bebas polusi menghasilkan karbon dioksida saat pembakaran bahan bakar, sehingga otomatis semakin memperburuk pengaruh rumah kaca. Para teknisi menyatakan bahwa akan cukup sulit, jika tidak bisa dikatakan tidak mungkin, untuk memproduksi mobil bebas-polusi seharga di bawah $5000. Konverter catalytic saja, yang bertugas menekan polusi, harganya $200 per mobil. Sebagai tambahan, pengilangan minyak Cina di desain untuk menghasilkan bensin dengan kadar timah yang tinggi. Dan untuk mengubahnya agar bisa memproduksi bensin dengan kadar timah yang rendah diperlukan investasi yang kemungkinan besar tidak ingin dilakukan oleh pemerintah Cina.
Sebagian perusahaan mobil mempertimbangkan membuat desain mobil listrik karena Cina memiliki cadangan batu bara yang melimpah dan bisa dipakai untuk menghasilkan listrik. Pembangunan sistem pembangkit listrik seperti ini juga memerlukan investasi raksasa yang kemungkinan besar juga tidak diminta pemerintah Cina. Lebih jauh lagi, karena batu bara termasuk bahan bakar fosil, maka mengganti mobil berbahan bakar minyak dengan mobil listrik namun menggunakan pembakaran batu bara, tetap saja akan menghasilkan jumlah karbon dioksida yang cukup besar ke atmosfer. 
Banyak pejabat pemerintah yang juga menghawatirkan implikasi-implikasi politik setelah Cina menjadi konsumen minyak terbesar dunia. Jika Cina menambah konsumsi minyak, maka mereka harus mengimpor semuanya dari negera-negara eksporter minyak dunia, dan ini membawa risiko-risiko politik, ekonomi, militer yang lumayan besar. Banyak pejabat yang menghawatirkan kalau-kalau Cina nanti akan menjual senjata untuk membeli minyak dari Iran dan Irak, yang dalam hal ini akan memperbesar risiko terjadinya konfrontasi militer. Pendek kata, karena persediaan minyak dunia terbatas, kenaikan permintaan kemungkinan besar akan menaikan potensi konflik. 


Menurut penilian Anda, apakah salah, jika dilihat dari sudut pandang etika, jika perusahaan-perusahaan mobil dunia menyerahkan rancangan mobil mereka ke Cina?

Dari berbagai pendekatan terhadap etika lingkungan yang dijelaskan dalam bab ini, pendekatan mana yang mampu memberikan masukan paling baik dalam masalah-masalah etika yang muncul dari kasus ini? Jelaskan jawaban Anda.

Perlukan pemerintah Amerika melakukan intervensi dalam negosiasi antara perusahaan mobil Amerika dengan pemerintah Cina? Jelaskan.


Perusahaan-Perusahaan Mobil Dunia Menyerahkan Rancangan Mobil Mereka ke Cina
Menurut pendapat kami, jika dilihat dari sudut pandang etika perusahaan-perusahaan mobil dunia menyerahkan rancangan mobil mereka ke Cina merupakan sesuatu yang tidak bisa dipandang sebagai hal yang salah. Hubungan antara dua atau beberapa pihak yang sehat, pada dasarnya asas saling memberi dan menerima (take and give) harus berupaya diwujudkan. Hubungan antara dua atau beberapa pihak dalam bisnis sudah sepantasnya memberikan manfaat timbal balik diantara negara-negara yang melakukan kesepakatan. Tidak boleh terjadi kondisinya di mana satu pihak diuntungkan dan pihak lainnya dirugikan. Hubungan tersebut disebut simbiosis parasitisme yang merupakan hal yang dihindari dalam hubungan anatar dua atau beberapa negara. 

Para produsen mobil terkemuda dunia yang membuat atau memasarkan produk mereka di negara Cina dapat disebabkan karena mereka ingin memperoleh keuntungan financial dari pemasaran dan pembuatan tersebut. Karena sebagaimana yang kita ketahui, negara Cina memiliki jumlah penduduk yang sangat besar dapat menyumbang proporsi pendapatan yang sangat signifikan bagi para produsen mobil terkemuka dunia itu. Karena itu, sudah sepantasnya apabila para produsen ini bersedia dan dapat memberikan manfaat kepada negara Cina. Karena dalam hal ini negara Cina sebagai mitra bisnis mereka. Dalam hal ini, manfaat diwujudkan dengan pemberian kepercayaan kepada perusahaan mobil Cina untuk membuat suku cadang untuk mobil produksi mereka, memperkerjakan penduduk Cina sebagai karyawan, serta berusaha untuk mengurangi zat polutan dari proses produksi, serta rancangan yang diproduksi disesuaikan dengan kondisi nyata negara Cina. 

Pendekatan yang Mampu Memberikan Masukan Paling Baik dalam Masalah-Masalah Etika yang Muncul dari Kasus Peluang Pasar Baru

Dari kasus ini, pendekatan yang paling baik menurut kami adalah biaya dan keuntungan. Tekonologi pengendalian polusi berhasil mengembangkan metode-metode yang efektif, namun biaya yg diperlukan relatif mahal. Teknik pengendalian polusi udara termasuk penggunaan bahan bakar dan prosedur pembakaran yang lebih bersih menggunakan filter atau penyaring polusi. Namun, ada kemungkinan para produsen mobil tersebut melakukan investasi terlalu besar untuk perlatan pengendalian polusi. Biaya dari kerugian yang diakibatkan dari bahan pencemar ini sangat tinggi. Jika kita mengambarkannya dalam kurva, biaya penanganan polusi dan keuntungan dari usaha menangani polusi, tingkat pengendalian yang paling optimal adalah pada titik perpotongan kurva.



Pada titik ini, biaya pengendalian polusi sama persis dengan keuntungan yang diperoleh dari menangani polusi. Jika perusahaan tersebut menginvestasikan sumber daya tahambahan untuk menangani polusi, maka nilai utilitas masyarakat akan turun. Di luar titik ini, perusahaan diwajibkan membayar secara langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat atas kerugian pencemaran lingkungan. 

Selain itu pula, perusahaan mobil dunia maupun pemerintah Cina dituntut untuk mau menempatkan diri sejajar sehingga mereka merasa dihargai satu dengan yang lainnya. Prinsip keadilan menuntut agar setiap pihak diperlakukan setara melalui aturan yang adil dan sesuai kriteria yang obyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan. Masing-masing pihak harus bersedia memahami bahwa mitra bisnis adalah pihak yang akan memberikan manfaat baginya dan oleh sebab itu mitra bisnis beserta kepentingannya harus dihormati. Selain itu, mereka juga harus memahami bahwa kesetaraan posisi, kesediaan untuk saling menghormati dan memberikan manfaat, serta kejujuran senantiasa menjadi kondisi yang diinginkan oleh semua pihak. Apabila salah satu pihak ingin melakukan perubahan kondisi serta kesepakatan, pihak lain haruslah diajak melakukan pembicaraan ulang agar jangan sampai ada yang merasa dilangkahi, ditipu, dan dirugikan.

Pemerintah Amerika Melakukan Intervensi dalam Negosiasi Antara Perusahaan Mobil Amerika dengan Pemerintah Cina
Berkaitan dengan permasalah ketiga, sebenarnya seriap negara pada dasarnya selalu ingin memperjuangkan kepentingannya dan memperoleh keuntungan politis dan ekonomi dalam hubungannya dengan negara lain. Upaya memperjuangkan kepentingan tersebut dapat dilaksnakan secara langsung dengan hubungan diplomatic anatara negara atau dapat dilakukan dengan penanaman modal serta hubungan kerjasama maupun dengan mitra usaha dengan negara lain. Karena itulah, sebenarnya merupakan tindakan yang wajar apabila suatu negara seperti Amerika Serikat melakukan intervensi, memberikan bantuan, atau tindakan lainnya yang dianggap perlu guna membantu keberhasilan upaya perusahaan asal negara yang melakukan kerja sama ekonomi di luar negeri, dalam hal ini negara Cina. 

Namun, tindakan yang dilakukan hendaknya diupayakan agar terlihat sebagai hal yang bukan sebagai intervensi, sehingga tetap terkesan elegan di mata dunia internasional. Langkah-langkah pendekatan melalui jalur diplomatik maupun jalur lain yang memungkinkan perlu ditempuh secara halus sehingga pemerintah China tetap merasa dihargai serta memberikan respek kepada pemerintah Amerika Serikat. Pemerintah Amerika Serikat hendaknya dapat meyakinkan bahwa pemberian kepercayaan kepada perusahaan mobil Amerika Serikat adalah pilihan yang amat masuk akal serta memberikan hasil yang menguntungkan negara China. Kondisi ini sesuai dengan prinsip mutual benefit (sama-sama memberikan keuntungan). 
Data mengenai perkembangan kondisi perekonomian, finansial, industri, dan perdagangan negara China serta Amerika Serikat yang terbaru harus senantiasa dimiliki sebagai dasar untuk melaksanakan analisis kondisi dalam proses negosiasi. Keadaan itu dinilai sanat penting diupayakan agar proses negosiasi berjalan dengan lancar dan memberikan kemungkinan lebih besar bagi perusahaan mobil Amerika Serikat untuk menjadi pemenang tanpa menimbulkan kesan pemerintah China terkalahkan. Namun, lebih baik bila kondisinya kedua belah pihak merassa memperoleh kemenangan. 


Simpulan 
Dari pembahasan yang sudah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, kami dapat menyimpulkan bahwa : 
a. Jika dilihat dari sudut pandang etika, perusahaan-perusahaan mobil dunia menyerahkan rancangan mobil mereka ke Cina merupakan sesuatu yang tidak bisa dipandang sebagai hal yang salah. Hubungan antara dua atau beberapa pihak yang sehat, pada dasarnya asas saling memberi dan menerima (take and give) harus berupaya diwujudkan.
b. Pendekatan yang paling baik adalah biaya dan keuntungan. Tekonologi pengendalian polusi berhasil mengembangkan metode-metode yang efektif, namun biaya yg diperlukan relatif mahal. Teknik pengendalian polusi udara termasuk penggunaan bahan bakar dan prosedur pembakaran yang lebih bersih menggunakan filter atau penyaring polusi. Namun, ada kemungkinan para produsen mobil tersebut melakukan investasi terlalu besar untuk perlatan pengendalian polusi.
c. Tindakan intervensi merupakan tindakan yang wajar apabila suatu negara seperti Amerika Serikat guna membantu keberhasilan upaya perusahaan asal negara yang melakukan kerja sama ekonomi di luar negeri, dalam hal ini negara Cina. Karena setiap negara pada dasarnya selalu ingin memperjuangkan kepentingannya dan memperoleh keuntungan politis dan ekonomi dalam hubungannya dengan negara lain dan hendaknya diupayakan agar terlihat sebagai hal yang bukan sebagai intervensi, sehingga tetap terkesan elegan di mata dunia internasional.

Saran
Dari pembahasan sebelumnya, kami dapat memberikan saran-saran sebagai berikut :
a. Kepada masyarakat diharapkan untuk meningkatkan antusias untuk mencegah kerusakan yang lebih parah akibat polusi yang terjadi. 
b. Kepada pebisnis (perusahaan) diharapkan untuk lebih memperhatikan limbah yang dibuang agar diolah terlebih dahulu agar tidak menggangu kelestarian lingkungan.
c. Kepada pemerintah, untuk lebih memberikan pengarahan dan himbauan kepada masyarakat untuk melakukan pengolahan terlebih dahulu limbah yang akan dibuang ke alam terbuka.