Terapi/tindakan penanganan pada pasien penderita tumor otak - Feel in Bali

Monday, November 4, 2013

Terapi/tindakan penanganan pada pasien penderita tumor otak

Tujuan: Mengangkat dan memusnahkan semua tumor atau banyak kemungkinan tanpa meningkatnya penurunan neurologik ( paralis, kebutaan) atau tercapainya gejala-gejala dengan mengankat sebagian ( dekompresi)
1. Pendekatan Pengobatan:
Pengaturan kelainan kejang melalui pengaturan nutrisi
2. Pembedahan
3. Stereotaktik
4. Penggunaan pisau gamma
5. Kemoterapi
6. Terapi sinar radiasi eksternal
7. Transplantasi sum-sum tulang autolog intravena
8. Kortikosteroid


Metode umum untuk penatalaksanaan tumor otak meliputi :


  • Pembedahan

Pembedahan intracranial biasanya dilakukan untuk seluruh tipe kondisi patologi dari otak untuk mengurangi ICP dan mengangkat tumor. Pembedahan ini dilakukan melalui pembukaan tengkorak, yang disebut dengan Craniotomy.
Perawatan pre operasi pada pasien yang dilakukan pembedahan intra cranial adalah:

  1. Mengkaji keadaan neurologi dan psikologi pasien
  2. Memberi dukungan pasien dan keluarga untuk mengurangi perasaan-perasaan takut yang dialami.
  3. Memberitahu prosedur tindakan yang akan dilakukan untuk meyakinkan pasien dan mengurangi perasaan takut.
  4. Menyiapkan lokasi pembedahan, yaitu: kepala dengan menggunakan shampo antiseptik dan mencukur daerah kepala.
  5. Menyiapkan keluarga untuk penampilan pasien yang dilakukan pembedahan, meliputi :

Balutan kepala
Edema dan ecchymosis yang biasanya terjadi dimuka
Menurunnya status mental sementara

Perawatan post operasi, meliputi :

  1. Mengkaji status neurologi dan tanda-tanda vital setiap 30 menit untuk 4 – 6 jam pertama setelah pembedahan dan kemudian setiap jam. Jika kondisi stabil pada 24 jam frekuensi pemeriksaan dapat diturunkan setiap 2 samapai 4 jam sekali.
  2. Monitor adanya cardiac arrhytmia pada pembedahan fossa posterior akibat ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
  3. Monitor intake dan output cairan pasien. Batasi intake cairan sekitar 1.500 cc / hari.
  4. Lakukan latihan ROM untuk semua ekstremitas setiap pergantian dinas.
  5. Pasien dapat dibantu untuk alih posisi, batuk dan napas dalam setiap 2 jam.
  6. Posisi kepala dapat ditinggikan 30 -35 derajat untuk meningkatkan aliran balik dari kepala. Hindari fleksi posisi panggul dan leher.
  7. Cek sesering mungkin balutan kepala dan drainage cairan yang keluar.
  8. Lakukan pemeriksaan laboratorium secara rutin, seperti : pemeriksaan darah lengkap, serum elektroit dan osmolaritas, PT, PTT, analisa gas darah.
  9. Memberikan obat-obatan sebagaimana program, misalnya: antikonvulsi,antasida, atau antihistamin reseptor, kortikosteroid.
  10. Melakukan tindakan pencegahan terhadap komplikasi post operasi.

•Radioterapi
•Chemoterapi
Pemilihan terapi ditentukan dengan tipe dan letak dari tumor. Suatu kombinasi metode sering dilakukan.