MASYARAKAT KERTA JAGADITHA - Feel in Bali

Sunday, September 16, 2012

MASYARAKAT KERTA JAGADITHA




MASYARAKAT KERTA JAGADITHA

Keberadaan manusia pada hakekatnya, terwujud sebagai manusia bersifat sosial dan manusia yang berbudaya. Menurut kodrat alam, manusia di mana – mana dan pada zaman apapun juga selalu hidup bersama. Berbagai kondisi obyektif dan perjalanan historis mengakibatkan manusia berusaha mengembangkan sistem sosial dan sistem budayanya secara khas. Manusia sebagai individu mempunyai kehidupan jiwa yang menyendiri, namun manusia sebagai makhluk social tidak dapat dipisahkan dari masyarakat. Coba kita perhatikan tayangan TV dan media cetak seperti surat khabar. Kedua media tersebut amat banyak kita menyaksikan tayangan peristiwa-peristiwa berbagai tindak kriminalitas dan amoral, seperti pembunuhan, memeras teman di sekolah digunakan membeli obat-obat psikotropika, pornografi, pornoaksi, perselingkuhan, pemerkosaan, pencurian, perampokan dll. Semua tayangan tersebut ibarat pisau bermata dua, di satu sisi, pesan-pesan tayangan tersebut untuk diwaspadai, jangan sampai menjadi korban dan jangan dilakukan pihak lain maupun diri sendiri. Di sisi yang lain dapat juga mendorong seseorang untuk menirukan atau melakukan perbuatan yang ditayangan tersebut.

Menghadapi fenomena sosial demikian, disamping realitas hidup di dalam masyarakat lokal, regional da n global, maka peranan pendidikan budi pekerti sangat menentukan. Bila penanaman dan penumbuh kembangan budhi pekerti dapat dilakukan dengan baik dan benar oleh orang tua dan keluarga di rumah, para guru di sekolah, dan tokoh-tokoh agama serta tokoh-tokoh masyarakat, maka seorang anak ketika mencapai fase kedewasaan, akan menjadi manusia yang berbudhi pekerti yang luhur, sangat dibanggakan oleh orang tua di rumah, para guru di sekolah dan lingkungan masyarakatnya, namun bila sebaliknya, anak-anak yang tumbuh menjadi orang yang tidak memiliki kepribadian yang mantap, mudah terkena pengaruh lingkungan yang buruk.
Dalam kehidupan global dengan sarana komunikasi yang sangat canggih, segala sesuatu yang terjadi di luar rumah dan bahkan di luar negeri dapat dilihat melalui tanyangan TV, demikian pula media elektronik seperti film/VCD termasuk internet dan sejenisnya yang memuat ceritra tentang kriminalitas dan amoral sangat sulit dibendung dan tidak sulit untuk mendapatkannya. Maka demikian makalah ini mencoba untuk menampilkan peranan pendidikan budhi pekerti sesuai ajaran Hindu. Kita banyak berharap semoga semua orang tua dan anak menjadi dua kelompok yang bersinergi untuk mencapai tujuan hidup sesuai dengan ajaran agama Hindu. Salah satu contoh tujuan ajaran Hindu adalah untuk mewujudkan masyarakat yang Krtajagadhita, yakni masyarakat yang sejahtera, tentram dan damai, karena di dalamnya anggota masyarakatnya sebagian besar dan hampir seluruhnya berbudhi pekerti luhur. Nilai-nilai budhi pekerti sangat luas maknanya yang intinya untuk kembali ke “sangkan paraning dumadi yang disebut dengan moksa, bersatunya atman dengan paratmatman.


Berdasarkan uraian di atas, maka kami tertarik untuk membahas dan mengangkat masalah tersebut ke dalam paper ini seperti :


Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka kami sebagai penulis menemukan beberapa permasalahan yang kiranya perlu untuk dibahas dan dikaji dalam paper ini. Adapun permasalahan tersebut sebagai berikut :
1. Apakah pengertian dari masyarakat kerta jagadhita ?
2. Bagaimana caranya mencapai masyarakat kerta jagadhita ?
3. Apa peranan umat Hindu dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera ?
4. Apa tanggung jawab umat Hindu dalam mewujudkan HAM dan Demokrasi ?


 Tujuan Umum Penulisan :


Tujuan umum penulisan paper ini adalah untuk mendapatkan pandangan dan informasi bagaimana sesungguhnya masyarakat kerta jagadhita tersebut, peranan beserta tanggung jawabnya demi Negara Indonesia sesuai dengan ajaran agama Hindu. Dan bilamana permasalahan tersebut telah dipahami, maka seharusnya masyarakat mampu mewujudkan dan mempertahankan manfaat dari masyarakat kerta jagadhita tersebut.


 Tujuan Khusus Penulisan :


Tujuan khusus penulisan paper ini adalah :


  1. Untuk mengetahui pengertian masyarakat kerta jagadhita
  2. Untuk mengetahui cara yang diamalkan dalam mencapai masyarakat kerta jagadhita
  3. Untuk mengetahui apa – apa saja dan seberapa besarkah peranan umat Hindu dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera
  4. Untuk mengetahui apa tanggung jawab umat Hindu dalam mewujudkan HAM dan Demokrasi

Dalam pengertian ini. Masyarakat kerta jagaditha adalah masyarakat yang sejahtera. Pada hakekatnya hampir semua masyarakat ingin mewujudkan Jagadhita (sejahtera), Kerta (aman) dan Trepti (tertib).Jagadhita dimaksudkan disini meliputi wahya yaitu kesejahteraan lahiriah dan adyatmika yaitu kesejahteraan batiniah. Sarana untuk mewujudkan jagadhita itu adalah melalui bekerja tekun dan giat membenahi diri dan membangun diri meliputi pembangun dibidang fisik, pembangunan dibidang rohani, mental dan perilaku. Pembangunan dibidang fisik akan mewujudkan kesejahteraan ekonomi dan peralatan hidup, pembangunan dibidang rohani akan mewujudkan kesucian dan ketenangan pikiran, pembangunan dibidang mental akan mewujudkan ketentraman dan kenyamanan perasaan, dan pembangunan dibidang perilaku akan mewujudkan ketertiban dan kedisiplinan, baik individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat khususnya di desa adat . maka dari itu adalah mutlak perlu diciptakan suatu: trepti ring tata parhyangan (tata tertib dalam tata prahyangan), trepti ring tata pawongan (tata tertib dalam perilaku manusianya) dan trepti ring palemahan ( tertib dalam pemakain tanah desa dan sesuai dengan aturan yang berlaku) di desa adat yang bersangkutan, sehingga terwujud suatu kondisi masyarakat desa adat yang kerta, raharja dan jagadhita

2.2 CARA MENCAPAI MASYARAKAT KERTA JAGADHITA
Tri Hita Karana ini terdiri dari kata Tri yang artinya tiga, Hita artinya kesejahteraan dan Karana artinya yang menyebabkan, jadi Tri Hita Karana adalah tiga penyebab kesejahteraan, dimana bagian dari Tri Hita Karana adalah Parhyangan, Pawongan dan Palemahan. Dimana 3 kata itu memiliki arti dan makna yang berbeda pula. Parhyangan adalah hubungan antara manusia dengan Tuhan. Tuhan memberikan alam semesta beserta isinya kepada kita, oleh sebab itu kita sebagai manusia patut mensyukurinya dengan cara melakukan sembahyang, bersembah kepada Beliau. Dengan cara itu kita dapat merasakan sebuah ketenangan, kedamaian lahir bathin, sehingga kelak akan terciptanya suatu kesejahteraan. Pawongan adalah hubungan manusia dengan manusia, dimana kita mengetahui sebagai manusia tidak bisa hidup sendiri saling membutuhkan satu sama lainnya. Oleh karena itu, sebagai manusia harus saling menghormati, mengargai dan menjunjung tinggi kerukunan antar manusia. Dengan itu secara tidak sengaja dapat menciptakan suatu hubungan yang harmonis, dimana kelak nantinya akan menciptakan suatu kesejahteraan. Palemahan adalah hubungan antara manusia dengan lingkungan. Manusia yang memiliki akal pikiran seharusnya memperhatikan lingkungan dimana mereka berada, karena jika lingkungan tersebut rusak, suatu kenyamanan untuk tinggal dan menetap di ruang lingkup tersebut akan terganggu, otomatis jika kita melestarikan dan menjaganya suatu kenyaman akan terwujud dan kelak akan menimbulkan kesejahteraan.
Dari ketiga bagian diatas, jika salah satunya tidak diamalkan, kesejahteraan di dunia ini tidak akan terwujud. Walaupun ketiga bagian diatas memiliki makna yang berbeda, tetapi tujuan dan manfaatnya akan kita rasakan. Oleh karena itu, pentingnya kita mengamalkan ajaran Tri Hita Karana dalam kehidupan beragama ini, guna menciptakan kehidupan sejahtera lahir dan bathin. Selain itu juga, agama Hindu mengajarkan bahwa dalam kesejahteraan menyangkut kehidupan material dan spiritual berdasarkan Dharma Artha dan Kama yang disebut Tri Warga.

2.3 PERANAN UMAT HINDU DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT INDONESIA YANG SEJAHTERA
Masyarakat adalah sekelompok orang yang selalu bergaul, berkomunikasi dan berinteraksi satu dengan yang lain, dengan berbagai unsur yang ada di dalamnya, dengan identitas bersama. Masyarakat Hindu ditandai oleh kekhasan dengan ciri-ciri kehinduannya.
Untuk mewujudkan kesejahteraan harus ada pembangunan, yaitu suatu proses yang menunjukkan adanya suatu kegiatan guna mencapai kondisi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Ada keselarasan antara tujuan pembangunan dengan tujuan agama Hindu, yaitu untuk mencapai kesejahteraan hidup di dunia dan kebahagiaan di akhirat.
Peran serta umat Hindu dalam pembangunan masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan meliputi peran serta dalam pemikiran, peran serta dalam penggalangan dana, peran serta dalam penyediaan tenaga dan peran serta dalam penggalian berbagai sumber kekayaan.

TANGGUNG JAWAB UMAT HINDU DALAM MEWUJUDKAN HAM DAN DEMOKRASI

Masyarakat adalah kumpulan orang-orang yang selalu bergaul satu dengan yang lain sehingga terjadi kontak dan interaksi. Sebagai kelompok yang tetap eksis masyarakat mempunyai identitas bersama, masyarakat Hindu mempunyai ciri-ciri sendiri yang khas.
Agama Hindu mengajarkan bahwa kesejahteraan adalah yang menyangkut kehidupan material dan spiritual berdasar atas dharma artha dan kama yang disebut tri warga, untuk mewujudkan kesejahteraan harus dilaksanakan pembangunan masyarakat.
Bentuk-bentuk peran serta umat Hindu di antaranya peran serta dalam pemikiran, penggalangan dana, penyediaan tenaga dan peran serta dalam penggalian sumber-sumber kekayaan.
Hak asasi manusia adalah hak-hak dasar atau hak-hak pokok yang dibawa sejak lahir sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Hak-hak asasi manusia diperjuangkan dalam kurun waktu panjang, dan telah masuk dalam pasal-pasal Undang-undang Dasar Republik Indonesia.
Tanggung jawab umat Hindu dalam mewujudkan hak asasi manusia dan demokrasi dilaksanakan dengan memenuhi kewajiban untuk mengamalkan Undang-undang Dasar 1945 karena dalam pasal-pasalnya sudah masuk hak-hak asasi manusia dan sendi-sendi demokrasi.

Sarana untuk mewujudkan jagadhita itu adalah melalui bekerja tekun dan giat membenahi diri dan membangun diri meliputi pembangun dibidang fisik, pembangunan dibidang rohani, mental dan perilaku. Pembangunan dibidang fisik akan mewujudkan kesejahteraan ekonomi dan peralatan hidup, pembangunan dibidang rohani akan mewujudkan kesucian dan ketenangan pikiran, pembangunan dibidang mental akan mewujudkan ketentraman dan kenyamanan perasaan, dan pembangunan dibidang perilaku akan mewujudkan ketertiban dan kedisiplinan, baik individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat khususnya di desa adat . maka dari itu adalah mutlak perlu diciptakan suatu: trepti ring tata parhyangan (tata tertib dalam tata prahyangan), trepti ring tata pawongan (tata tertib dalam perilaku manusianya) dan trepti ring palemahan ( tertib dalam pemakain tanah desa dan sesuai dengan aturan yang berlaku) di desa adat yang bersangkutan, sehingga terwujud suatu kondisi masyarakat desa adat yang kerta, raharja dan jagadhita

Untuk mewujudkan kesejahteraan harus ada pembangunan, yaitu suatu proses yang menunjukkan adanya suatu kegiatan guna mencapai kondisi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Ada keselarasan antara tujuan pembangunan dengan tujuan agama Hindu, yaitu untuk mencapai kesejahteraan hidup di dunia dan kebahagiaan di akhirat.