1.1
Pengertian
Utang Jangka Panjang
Hutang jangka panjang menurut Kieso (2002 : 242)
“terdiri dari pengorbanan manfaat ekonomi yang sangat mungkin di masa depan
akibat kewajiban sekarang yang tidak dibayarkan dalam satu tahun atau siklus
operasi perusahaaan, mana yang lebih lama”.
Dapat disimpulkan hutang jangka panjang adalah utang
yang diharapkan akan dibayar dalam jangka waktu lebih dari satu tahun atau
lebih dari satu siklus operasi normal perusahaan (mana yang lebih panjang), dan
dengan menggunakan aktiva tidak lancar yang ada atau dengan menimbulkan
kewajiban jangka panjang lainnya atau dengan mengalihkan menjadi modal saham.
1.2
Akuntansi
Obligasi Metoda Garis Lurus
Agio
obligasi
Amortisasi
agio obligasi / bulan =
Umur
obligasi dalam bulan
Amortisasi agio obligasi th ttt = umur obligasi
dalam bln x amortisasi agio obligasi / bulan
Jurnal tanggal 31 Desember 200..
Agio obligasi xxx
-
Biaya bunga obligasi - xxx
Disagio
obligasi
Amortisasi
disagio obligasi / bulan =
Umur
obligasi dalam bulan
Amortisasi
disagio obligasi th ttt = umur obligasi dalam bln x amortisasi disagio obligasi / bulan
Jurnal
tanggal 31 Desember 200..
Biaya
bunga obligasi xxx
-
Disagio obligasi - xxx
PT A tanggal 1 Maret 2009
mengeluarkan obligasi sebanyak 100.000 lembar dengan nilai nominal
Rp.1.000/lembar, bunga sebesar 12 %/tahun dibayar setiap tanggal 1 Januari dan
1 Juli. Obligasi tersebut jatuh tempo tanggal 1 Januari 2013.Harga jual
obligasi sebesar Rp.99.540.000.
1. Umur
obligasi:
Tahun
2009 : 10 bulan
Tahun2010 : 12 bulan
Tahun
2011 : 12 bulan
Tahun
2012 : 12 bulan +
46 bulan
(Rp1.000x100.000) - Rp.99540.000
Amortisasi
disagio obligasi / bulan =
46
=
Rp.10.000
Amortisasi
disagio obligasi tahun 2009: 10 x Rp.10.000=Rp.100.000
2. Tabel
amortisasi disagio obligasi metode garis lurus (dalam Rp)
Th.
(1)
|
Pemba-yaran
Bunga
ke
(2)
|
Bunga
yang dibayar
(3)=6%
x
Nom
obl
|
Amortisasi
Disagio
(4)
|
Bunga
Efektif
(5)=(3)+(4)
|
Disagio
Obligasi
(6)=(6)-(4)
|
Nilai
buku obligasi
(7)=(7)+(4)
|
|
1/3-‘09
|
-
|
-
|
-
|
-
|
460.000
|
99.540.000
|
|
1/7-‘09
|
1
|
4.000.000*
|
40.000
|
4.040.000
|
420.000
|
99.580.000
|
|
1/1-‘10
|
2
|
6.000.000
|
60.000
|
6.060.000
|
360.000
|
99.640.000
|
|
1/7-‘10
|
3
|
6.000.000
|
60.000
|
6.060.000
|
300.000
|
99.700.000
|
|
1/1-‘11
|
4
|
6.000.000
|
60.000
|
6.060.000
|
240.000
|
99.760.000
|
|
1/7-‘11
|
5
|
|
|
|
|
|
|
1/1-‘12
|
6
|
|
|
|
|
|
|
1/7-‘12
|
7
|
|
|
|
|
|
|
1/1-‘13
|
8
|
|
|
|
|
100.000.000
|
|
*6
% x 100.000 x Rp.1.000 x 4/6 atau 12 % x 100.000 x Rp.1.000 x 4/12
Misalnya
harga jual obligasi Rp.100.460.000
3. Tabel
amortisasi agio obligasi metode garis lurus (dalam Rp)
Th.
(1)
|
Pemba-yaran
Bunga
ke
(2)
|
Bunga
yang dibayar
(3)=6%
x
Nom
obl
|
Amortisasi
agio
(4)
|
Bunga
Efektif
(5)=(3)-(4)
|
Agio
Obligasi
(6)=(6)+(4)
|
Nilai
buku obligasi
(7)=(7)-(4)
|
1/3-‘09
|
-
|
-
|
-
|
-
|
460.000
|
100.460.000
|
1/7-‘09
|
1
|
4.000.000
|
40.000
|
3.960.000
|
420.000
|
100.420.000
|
1/1-‘10
|
2
|
6.000.000
|
60.000
|
5.940.000
|
360.000
|
100.360.000
|
1/7-‘10
|
3
|
6.000.000
|
|
|
|
|
1.3
Akuntansi
Obligasi Metoda Bunga Efektif
Pada tanggal 1 Juli 2009 PT B
mengeluarkan obligasi sebanyak 100.000 lembar dengan nilai nominal
Rp,1.000/lembar. Bunga obligasi sebesar 12 % / th dibayar setiap tanggal 1
Januari dan 1 Juli. Pembeli mengharap bunga efektif seperti yang berlaku di
pasar sebesar 13 %. Obligasi tersebut jatuh tempo pada tanggal 1 Januari 2013.
Harga jual obligasi sebesar Rp.97.257.740,11.
1. Tabel
amortisasi disagio obligasi metode bunga efektif (dalam Rp )
Th.
(1)
|
Pemba-yaran
Bunga
ke
(2)
|
Debet
Biaya bunga
(3)=13%x6/12x
Nilai buku
Awal th
|
Kredit
Kas (bunga yang dibayar)
(4)=6%x 100 jt
|
Kredit
Disagio obligasi
(5)=(3)-(4)
|
Nilai buku obligasi
(6)=NB awal th+(5)
|
1/7-‘09
|
-
|
-
|
-
|
-
|
97.257.740,11
|
1/1-‘10
|
1
|
6.321.753,11
|
6.000.000
|
321.753,11
|
97.579.493,22
|
1/7-‘10
|
2
|
6.342.667,06
|
6.000.000
|
342.667,06
|
97.922.160,28
|
1/1-‘11
|
3
|
6.364.940.42
|
6.000.000
|
364.940.42
|
98.287.100,70
|
1/7-‘11
|
4
|
|
|
|
|
1/1-‘12
|
5
|
|
|
|
|
1/7-‘12
|
6
|
|
|
|
|
1/1-‘13
|
7
|
|
|
|
100.000.000
|
Misalnya bunga obligasi 13 % dan
pembeli mengharap bunga efektif yang berlaku di pasar sebesar 12 %. Harga jual
obligasi sebesar Rp.102.791.190,70.
2. Tabel
amortisasi agio obligasi metode bunga efektif (dalam Rp )
Th.
(1)
|
Pemba-yaran
Bunga
ke
(2)
|
Debet
Biaya bunga
(3)=12%x6/12x
Nilai buku
Awal th
|
Debet
Agio Obligasi
(4)=(5)-(3)
|
Kredit
Kas (bunga yang dibayar)
(5)=6,5 % x 100 jt
|
Nilai buku obligasi
(6)=NB awal th-(4)
|
1/7-‘09
|
-
|
-
|
-
|
-
|
102.791.190,70
|
1/1-‘10
|
1
|
6.167.471,44
|
332528,56
|
6.500.000
|
102.458.662,14
|
1/7-‘10
|
2
|
6.147.519,73
|
352.480,27
|
6.500.000
|
102.106.181,18
|
|
|
|
|
|
|
dst
|
|
|
|
|
|
1.4
Penyajian
dan Analisis Utang Jangka Panjang
Penyajian
Hutang Jangka Panjang :
Perusahaan yang mempunyai banyak
terbitan hutang jangka panjang dalam jumlah besar seringkali hanya melaporkan
satu jumlah dalam neraca dan mendukungnya dengan komentar serta skedul dalam
catatan yang menyertainya. Setiap aktiva yang digadaikan sebagai jaminan atas
hutang itu harus ditunjukkan dalam kelompok aktiva di neraca. Hutang jangka
panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun harus dilaporkan sebagai kewajiban
lancar, kecuali jika penarikan itu dipenuhi dengan aktiva selain aktiva lancar.
Jika hutang itu akan di danai kembali, dikonversi menjadi saham, atau ditarik
dari dana pelunasan obligasi, maka hal itu harus dilaporkan sebagai pos tidak
lancar dan disertai dengan catatan penjelasan mengenai metode yang digunakan
dalam likuidasinya. Pengungkapan juga diperlukan pada pembayaran masa depan
untuk kebutuhan dana pelunasan dan jumlah jatuh tempo hutang jangka panjang
selama 5 tahun ke depan.
Analisis
Hutang Jangka Panjang :
Rasio hutang terhadap total aktiva
dan berapa kali bunga dihasilkan adalah dua rasio yang memberikan informasi
tentang kemampuan membayar hutang dan solvensi jangka panjang perusahaan.