Pendekatan siklus dalam pengauditan dan Pembagian audit berdasarkan pendekatan siklus - Feel in Bali

Wednesday, April 3, 2013

Pendekatan siklus dalam pengauditan dan Pembagian audit berdasarkan pendekatan siklus


Pendekatan siklus dalam pengauditan

Pada bab 1 buku 1 disebutkan bahwa tujuan audit atas laporan keuangan adalah untuk menyatakan pendapat apakah laporan keuangan secara keseluruhan telah disajikan secara wajar, sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum. Laporan keuangan merupakan kumpulan rekening – rekening tertentu yang disajikan dengan cara tertentu pula.
Auditor bisa mengatur urutan pengauditan rekening yang dipandang paling efisien dan efektif dalam rangka memberi pendapat atas laporan keuangan sebagai keseluruhan. Untuk itu auditor biasanya membagi atau memecah laporan keuangan dalam segmen – segmen atau komponen – komponen yang lebih kecil. Pembagian atau pemecahan tersebut dimaksudkan agar audit lebih mudah dilaksanakan dan agar pembagian tugas pada setiap staf audit menjadi lebih mudah dilakukan. Setiap segmen diaudit secara terpisah walaupun tidak sepenuhnya independen karena audit atas suatu segmen seringkali berkaitan dengan segmen yang lain. Setelah audit atas setiap segmen selesai dikerjakan hasilnya digabung menjadi satu, dan selanjutnya ditarik kesimpulan tentang laporan keuangan sebagai keseluruhan.
Pembagian atau pemecahan audit atas segmen – segmen bisa dilakukan dengan memperlakukan setiap pos (rekening ) yang tercantum dalam laporan keuangan sebagai segmen yang terpisah. Pemecahan semacam ini biasanya akan menyebabkan audit menjadi kurang efisien.
Dengan pendekatan audit semacam itu, audit atas rekening – rekening menjadi tidak terpadu dan akibatnya selain tidak efisien, audit juga menjadi tidak efektif. Oleh karena itu, pendekatan tersebut pada masa sekarang ini sudah banyak ditinggalkan dan diganti dengan pendekatan lain yang lebih terpadu yang disebut pendekatan siklus.


Pembagian audit berdasarkan pendekatan siklus

Cara yang lazim dilakukan para auditor dalam pengauditan modern dewasa ini adalah membagi audit berdasarkan kesamaan atau keeratan hubungan jenis (kelompok) transaksi dan saldo rekening. Hal ini berarti bahwa jenis atau kelompok transaksi dan saldo rekening yang berkaitan erat akan ditempatkan pada segmen yang sama. Cara seperti ini disebut pendekatan siklus. Logika penggunaan pendekatan siklus dapat dilihat dengan membayangkan bagaimana transaksi dicatat dalam jurnal dan diringkas dibuku besar dan laporan keuangan. Sepanjang dimungkinkan, berbagai jurnal yang berbeda dengan saldo-saldo rekening buku besar yang diakibatkan oleh transaksi-transaksi tersebut. 
Penentuan siklus-siklus transaksi bisa dilakukan oleh auditor sesuai dengan perusahaan yang diaudit dan pertimbangan auditor sendiri.